PERENCANAAN KEPERAWATAN
Ketidaksembangan nutrisi kurang
dari kebutuhan b.d masukan nutrisi yang kurang
a. Tujuan
Setelah dilakukan keperawatan
selama 15 hari maka masalah kekurangan nutrisi dapat diatasi
b. Kriteria
Hasil
NOC:
o Perawat mampe
meningkatkan status nutrisi pasien
o Perawat mampu
mengontrol BB pasien
Client Outcome
o Pasien
mengalami peningkatan BB menuju berat yang diharapkan
o BB pasien
berada dalam rentang normal
o Mengenal
faktor-faktor yang mnyebabkan BB dibawah normal
o Pasien mampu
mengkonsumsi nutrisi yang adekuat
o Pasien mengkonsumsi
nutrisi yang adekuat
o Pasien terebas
dari tanda-tanda malnutrisi
c. Intervensi
dan rasionalisasi (NIC)
No
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Manajemen Nutrisi
|
||
1
|
tanyakan kepada klien apakah ia memiliki riwayat elergi terhadap makanan
|
untuk menentukan nutrisi yng
tepat untuk pasien
|
2
|
beri dukungan kepada pasien untuk mendapatkan intake kaolri yang adekuat
sesua dengan tipe tubuh dan pola aktivitasnya.
|
agar terjdi keseimbangan antara kebituhan kalori edngan pemasukan kalori
|
3
|
beri pasien makanan yang
mengandung tinggi protein, tinggi kalori.
|
untuk meningkatkan BB pasien kearah normal
|
4
|
monitor catatan intake
intake kandungan nutrisi pada makanan
|
mengukur apakah asien kebutuhan nutrisinya terpenuhi atau tidak.
|
Manajemen Gangguan Makan
|
||
1
|
Tentukan kemajuan BB harian yang diharapkan bersama klien.
|
dapat menilai keberhasilan dari peningkatan BB.
|
2
|
monitor masukan kalori
perharinya
|
untuk memastikan apakah pasie mengkonsumsi cukup kalori
|
3
|
monitor pasien berkitan dengan makan, penurunan berat badan, dan kenaikan
BB.
|
untuk menentukan efektivitas dan keberhasilan terapi yang digunakan.
|
4
|
anjurkan pasien untuk
mengurangi aktivitasnya sehinga bisa mendukung program kenaikan BB.
|
kalori yang tersimpan bisa diubah sebagai cadangan dalam bentuk
peningkatan masa otot.
|
Nyeri akut b.d agen injuri
(faktro fisik).
a. Tujuan
Setelah dilakukan keperawatan
selama 15 hari maka masalah nyeri akut dapat diatasi
b. Kriteria
Hasil
NOC:
o Perawat mampu
menurunkan tingkat nyeri, meningkatkan tingkat kenyamanan, dan mngontrol nyeri.
Client Outcome
o Pasien mampu
menggunakan sekala nyeri untuk mengidentifikasi tingkat nyeri saat ini dan
menentukan tingkat kenyamanan yang diinginkan.
o Pasien mampu
menerangkan bagaimana nyeri yang tidak terukur dapat diatasi.
o Pasien mampu
menampilkan ktivitas pemulihan dengan dilaporkannya penerimaan terhadap tingkat
nyeri.
o Pasien berada
dalam kecukupan mengenai istirahat dan tidurnya
o Pasien mampu
mendemonsrasikan menejemen nyeri non farmakologi
c. Intervensi
dan rasionalisasi (NIC)
No
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
1
|
tentukan apakah pneyrinya itu
saat pengkajian atau tidak . jika ia bantu pasien untukemnurunkkan nyerinya
tersebut.
|
intensitas, onset, durasi, dan
peningkatan nyeri hendaknya dikaji untukmedpatkan data yang esensial..
|
2
|
tnyakan kepada klien mengenai pengalaman nyeri yang pernah ia alami dan
metode yang digunakan untuk menurunkanya.
|
beberapa faktor penhambat dapat
menghilangkan ekinginan klien untuk melaporkan neyri dan mengunakan obat
analgesik.
|
3
|
mintalah kepada klien untuk melaporkn lokasi, intensitas dengan
mengunakan skala nyeri, dan kualitas nyeri.
|
intensitas, lokasi dan kalitas
nyeri hendaknya dilaporkan setelah prosedur tindakan untuk mengetahui
keberhasilan treatmen
|
4.
|
eksplor kebutuhan p[asien
dengan obat anlgesik opioid dan non-opioid.
|
intervensi pharmakologi
merupakan alat utama sebagai penurun nyeri.
|
5
|
ajari pasien metode
nonfharmakologi untuk menurunkan nyeri klien
|
digunakaan untuk sebagai
suplemen dari metode phmakologik.
|
6.
|
anjurjkan pasien untuk menggunakan obat analgesik sesua dengan yang
dianjurkan.
|
mencegah terjadinya
penyalahgunaanobat
|
Kerusakan
kemampuan menelan b.d penyumbatan mekanis (tumor)
a. Tujuan
Setelah dilakukan keperawatan
selama 10 hari maka masalah ketidakmampuan menelan dapat teratasi
b. Kriteria
Hasil
NOC:
o Perawat mampu
meningkatkan kemempuan menelan pasien.
Client Outcome
o Pasien mampu
mendemonstrasikan proses menelan yang efektive tanpa batuk atau tersedak.
o Pasien
terbebas dari bahya aspirasi
c. Intervensi
dan rasionalisasi (NIC)
No
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
1
|
pastikan kesiapan pasien untuk
makan. Pasien perlu diawasi , kemampuan mengikuti instruksi, mempertahankan
posisi kepala dalam keadaan tegak, dan mampu menggerakan lidah dalam
mulutnya.
|
jika salah satu dari
faktro-faktor tersebut tidak ditemukan, maka bisa dipertumangkan untuk
menghentikan pemberian makanan peroral dan menggunakan makanan enteral untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi klien
|
2
|
kaji kemampuan klien untuk menelan dengan memposisikan jenmpol dan
telunjuk pemeriksa pada laringelal proturberance. Minta klien untuk menelan
rasakan kenaikan larink, minta klien untuk batuk, test refleks gag pada kedua
sisi belakang pharingeal.
|
secara normal waktu yang
dibutuhkan bagi bolus untuk untuk berpindah dari tempat dimana refleks dipicu
ke pintu esopfhagea adalah 1 detikl Klien dengan kecelakaan kardiovaskular
dengan waktu transit(proses menelan) yang lebih lama.mempunyai kemungkinan
yang lebih besar untuk berkembang ke arah pneumonia aspiration. Pasien bisa
tersedak bahkan ketika masih mempuinyai gag refleks.
|
3
|
observasi tanda-tanda yang berhubunagn dengan proses menelan (batuk,
cegukan, kesulitan menahan air liur, penurunan kemampuan untuk mengerakan
lidah, bicara yang pelan )
|
semuanya merupakan tanda-tanda
kerusakan kemampuan menelan
|
4.
|
jika klien mempunyai gangguan menelan, jangan memberikan makanan sampai
diagnosa yang sesuai ditegakan. Pastikan makanan yang sesuai dengan
berkonsultasi dengan dokter untuk pemberian makanan enteral, kebanyakan
dengan menggunakan PEG tube.
|
makanan bagi pasien yang tidak
bisa menelan dengan sempurn, dapat menyebabkan aspirasi dan kemungkinan
kematian. Makanan enteal lewat PEG tube pada umumnya sering digunakan sebab
berdasarkan penelitan pasien dengan PEG tube mandpatkan peningkatan status
gizi dan nutrisidan memungkinkan peningkatan kemampuan hidup.
|
5
|
hindari pemberian makana cairan sampi paien mampu menelan secara efektiv.
Tambahkan pengental cairan seperti madu, atau puding
|
penggunaan pengenatal dapat
meningkatkan hidrasi dannn nutrisi
|
6.
|
berikan latihan menelan sesuai dengan yang diresepkan oleh team disfagia.
(menyentuh langit-langit dengan lidah, merangsang lengkung tonsil, dan
langit-langit lunak denagn logam dingin cermin pemeriksan (rangsangan suhu),
latihan gerakanm mulut.
|
latihan menelan dapat
meningkatkan kemampuan untuk menelan.
|
7
|
sediakan makanan dalam kondisi
tenang jauh dari rangsangan berlebihan, dekat dengan ruang makan yang ribut.
|
lingkungan yang ramai dapat menurunkan
mengunyah dan menelan.
|
8
|
pastikn bahwa klien memiliki waktu yang cukup untuk makan
|
pasien dengan gangguan menelan
membutuhkan waktu 2-4 kali lebih lama dibanduing waktu makan orang normal.
|
9
|
Cek rongga mulut untuk memastikan pengosongan setelah klien menyelesaikan
makanan. Berikan perawatan mulut . jika perlu ambil sisa makanan yang
terdapat dalam mulut.
|
sisa makanan yang terselip
dalam menyebabkan stomatitis, pembusikan gigi, kemungkinan aspirasi lebih
lanjut.
|
10
|
jaga posisi tegak lurus 30-45 derajat.
|
posisi tegak lurus
mempertahankan makanan tetap didalam lambung sampai kosonng mencegah
terjadinya refluks dan aspiras.
|
11
|
awasi tanda-tanda aspirasi
dan pneumonia. Auskultasi suara par setelah makan. Catat
suara krakles atau wheezing dan peningkatan suhu.
|
tanda-tanda tersebut menunjukan
terjadinya pneumonia.
|
Defisit
pengetahuan b.d sedikitnya terpapar informasi mengenai kanker
oesofagus
a. Tujuan
Setelah dilakukan keperawatan
selama 1 X 8 jam maka masalah defisit pengetahuan klien dapat diatasi
b. Kriteria
Hasil
NOC:
o Perawat mampu
memahamkan kepada pasien mengenai proses penyakit
o Perawat mampu
memahamkan prosedur pengobatan terhadap penyakitnya
Client Outcome
o Pasien mampu
menjelaskan kondisi penyakitnya, mengenali kbutuhan medikasi, dan mengerti
pengobatanya
o Pasien mampu
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan gaya hidupnya
o Mendata
sumber informasi dapat digunakan untuk mendapatkan lebih banyak informasi dan
dukungan setelah perpisahan
c. Intervensi
dan rasionalisasi (NIC)
No
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
Teaching Disease
|
||
1
|
kaji tingkat pengetahuan pasien berhubuangan dengan penyakit spesifknya
|
untuk menentukan materi apa
yang cocok buat pasien
|
2
|
jelaskan tanda dan gejala yang diderita pasien
|
pasien lebih waspad jika
mengalami hal-hal tersebut
|
3
|
jelaskan etiologi penyakit
pasien
|
agar pasien bisa melakukan
tindakan dalam rangka pencegahan penyakitnya
|
4
|
diskusikan tentang gaya hidup agar tdak terjadi komplikasi pada saat yang
akan datang.
|
banyak penyakit yang kammbuh
atau bertambh buruk dengan gaya hidup yang salah.
|
Teaching Individual
|
||
1
|
tentukan kebutuhan klien untuk
belajar
|
minat seseorang sangat
mempengaruhi hasil pembelajaran seseorang
|
2
|
kaji tingkat pendidikan pasien
|
masing-masing tingkat
pendidikan memiiki cara yang unik dalam emmahami sesuatu.
|
3
|
kaji faktor penghambat dalam belajar
|
setiap individu memiliki
keunikan tersensiri daalm mempelajari sesuatu sehingga faktor
penghambatnyapun berbeda-beda.
|
4
|
libatkan klien dalam menentukan
tujuan dari pembelajaranya
|
pasien akan lebih patuh dalam
melakasanakanhasil pembelajaranya.
|
5
|
gunakan media gambar dalamm enerangkan suatu proses
|
visualsasi sebuah proses akan
lebih berbkas hasilnya.
|
0 komentar:
Posting Komentar